Penyebab Mengapa Indonesia Sangat Sulit Atasi Pandemi Covid-19

Penyebab Mengapa Indonesia Sangat Sulit Atasi Pandemi Covid-19

1. Faktor pertama yaitu internal yang berasal dari masyarakat Indonesia sendiri. Misalnya saja, di banyak daerah masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi anjuran untuk tidak beribadah secara berjamaah di tempat ibadah.

Di daerah-daerah yang agamanya kuat, mereka percaya bahwa kematian datangnya dari Tuhan. Jadi, Covid-19 adalah trigger saja, tapi yang punya kuasa itu Tuhan. Ini mengubah stigmanya agak sulit.

Dan juga masi banyak orang yang bepergian ke tempat seperti mall, tempat makan lalu tidak menggunakan protokol kesehatan jadi balik lagi kediri sendiri dan senantiasa sadar diri untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19.

2.Faktor kedua adalah berkaitan dengan eksternal masyarakat yaitu banyaknya media yang tidak kredibel. Begitu banyak propaganda beredar di internet menyebabkan masyarakat merasa resah.

Terutama informasi yang beredar di media sosial. Di Google atau sosial media lainnya banyak yang kredibilitasnya belum tentu, tapi sudah membuat berita tentang Covid-19 dan terkadang sosial media membuat orang orang malah merasa ketakutan akan berita covid 19 ini padahal kita harus tenang terlebih dahulu dan mematuhi peraturan yang ada dalam memerangi mata rantai penyebaran covid-19

3.Terakhir, yaitu faktor ketiga yang bersifat institusional
dinamika pernyataan pemerintah yang dimuat di media. Pada Januari, di saat negara-negara lain mempersiapkan diri dengan Covid-19, narasi yang beredar di Indonesia adalah negara ini tidak akan mudah tertular.

Ternyata, pada Maret 2020, terdeteksi kasus pertama di Indonesia. Sejak itu, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah dengan penambahan yang cukup besar serta tidak menentu setiap harinya.

Saat ini peraturan yang ada di Indonesia menangani pencegahan Covid-19 tidak jelas termasuk mengenai pembatasan sosial berskala besar (PSBB). PSBB atau bisa disebut peraturan sering berubah-berubah.Selain itu, terdapat beberapa peraturan yang tumpang tindih dan pernyataan pejabat yang tidak konsisten.